NPL Net Bank Naik, Efek Suku Bunga Tinggi?

 

Rupiah dan IHSG

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dalam data lima tahun terakhir, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak langsung berdampak terhadap tingkat kemampuan bayar debitur perbankan.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK DIan Ediana Rae, setiap bank memiliki penyesuaian yang berbeda-beda terhadap kebijakan Bank Indonesia. “Kita lihat suku bunga (BI) ada kenaikan, suku bunga bank tidak berdampak (naik) signifikan, karena likuiditas sangat memadai,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK April 2024, Senin (13/5/2024).

Selain itu, OJK juga menilai era suku bunga tinggi tidak juga berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perbankan dan mengganggu ekspansi kredit. Oleh karena itu, OJK masih optimistis target pertumbuhan kredit tahun ini pada rentang 9%-11% yoy dapat tercapai.

“Kita masih tetap [optimistis] fungsi intermediasi perbankan akan berjalan baik dalam waktu penuh tantangan,” katanya.

Hal itu juga seiring strategi perbankan untuk mengelola biaya dana di tengah era suku bunga tinggi. Dian mengatakan saat ini ada kecenderungan kenaikan standar penyaluran kredit, namun dia menilai hal ini positif karena bank akan lebih berhati-hati dalam menjalankan fungsi intermediasi.

“Juga jangan lupa pertumbuhan penyaluran kredit itu harus dilakukan setiap bank karena itu sumber utama pendapatan bank dan jadi bantalan menutup biaya dana dan operasional bank lainnya,” katanya.

Adapun per Maret 2024, OJK melaporkan kredit perbankan naik 12,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.245 triliun. Kredit investasi naik paling tinggi atau 14,83% yoy, kredit modal kerja 12,3% yoy, dan kredit konsumsi 10,22% yoy.

Tingkat kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) turun 284 bps menjadi 11,10%. Pada periode yang sama rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross turun 24 bps menjadi 2,25%, tetapi NPL net naik 5 bps ke level 0,77%.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,44% yoy menjadi Rp 8.601 triliun. Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 84,23%, naik 372 bps secara tahunan.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*