Saham emiten pertambangan batu bara yakni PT ABM Investama Tbk (ABMM) terpantau ambles lebih dari 3% pada perdagangan Selasa (23/5/2023).
Per pukul 10:24 WIB, saham ABMM terpantau ambles 3,83% ke posisi Rp 3.010/saham. Saham ABMM bergerak di rentang harga Rp 2.920 – Rp 3.010.
Saham ABMM pada https://www.rtpbengkel138.online/ perdagangan sesi I sudah ditransaksikan sebanyak 1.954 kali dengan volume sebesar 4,95 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 14,68 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 8,29 triliun.
Hingga pukul 10:24 WIB, di order offer atau jual, terdapat 13 lot antrian di harga Rp3.010/saham atau sekitar Rp 3,9 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 3.070/saham yang mencapai 1.566 lot antrian atau sekitar Rp 480,8 juta.
Sementara di order bid atau beli, ada 648 lot antrian di harga Rp 3.000/saham. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 2.920/saham yang mencapai 13.313 lot antrian atau sekitar Rp 3,9 miliar.
Amblesnya saham ABMM terjadi meski investor kawakan yakni Lo Kheng Hong dan keluarga Tanoko memborong saham ABMM.
Berdasarkan informasi dari situs resmi perseroan, Lo Kheng Hong memiliki sebanyak 114,21 juta saham ABMM atau setara 4,15% kepemilikan.
Sementara itu, keluarga Tanoko yang menggenggam saham ABMM adalah Hermanto Tanoko dan Robert Christian Tanoko. Hermanto Tanoko menggenggam sebanyak 21,10 juta saham ABMM atau sekitar 0,76% kepemilikan dan Robert Tanoko mengempit sebanyak 6,86 juta saham ABMM atau setara 0,24% kepemilikan.
Selain itu, Keluarga Tanoko melalui PT Tancorp Global Semesta juga berinvestasi di ABMM dengan kepemilikan 7,02 juta saham atau setara 0,255% kepemilikan.
Nama-nama investor tersebut bakal menikmati guyuran dividen ABMM senilai total US$ 75 juta atau setara Rp 1,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.700). Dengan jumlah tersebut, maka setiap pemegang saham akan mendapatkan jatah sekitar Rp 400 per lembar saham.