Inflasi Indonesia diperkirakan melonjak pada Maret 2023 dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Kenaikan inflasi sejalan dengan pola musiman menjelang Ramadan.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan inflasi Maret 2023 akan menembus 0,29% dibandingkan (mtm).
Inflasi akan lebih tinggi dibandingkan pada Februari 2023 yang tercatat 0,16%.
Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan menembus 5,15% pada bulan ini. Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan pada Februari yang tercatat 5,47%. Secara tahunan, inflasi akan melandai karena mulai berkurangnya dampak kenaikan hargaBBM.
Secara tahunan, inflasi akan melandai karena mulai berkurangnya dampak kenaikan harga BBM. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Maret pada Senin (3/4/2023).
Secara historis, inflasi pada Maret (mtm) biasanya melandai karena ada panen raya. Rata-rata inflasi (mtm) Maret dalam enam tahun terakhir hanya 0,19%.
Kondisi berbeda akan terjadi pada tahun ini di mana inflasi Maret diyakini akan melambung.
Kedatangan Ramadan pada bulan ini membuat permintaan akan barang melesat. Inflasi tinggi pun tidak terhindarkan.
Sebagai catatan, umat Islam Indonesia mengawali puasa pada 23 Maret. Periode Ramadan dan Lebaran merupakan puncak konsumsi di Indonesia sehingga inflasi biasanya akan melejit.
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata inflasi periode Ramadan ada di angka 0,39%. Adanya panen raya pada Maret setidaknya menekan lonjakan inflasi pada awal Ramadan.
Seperti pola musimannya, harga bahan makanan melonjak menjelang Ramadan. Di antaranya adalah cabai rawit merah, minyak goreng, cabai merah, daging sapi, telur ayam, hingga daging ayam naik drastis.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana harga beras biasanya jatuh pada Maret, harga beras justru melejit pada Maret tahun ini.
Lonjakan harga terbesar terjadi pada cabai rawit merah. Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan rata-rata harga cabai rawit merah pada Maret dibanderol Rp 69.370/kg. Harganya melonjak 18,4% dibandingkan rata-rata pada Februari 2023.
Rata-rata harga cabai merah naik 8,6%menjadi Rp 47.850/kg. rata-rata harga daging ayam naik 0,8% menjadi Rp 34.395/kg dan daging sapi naik 0,2% menjadi Rp 123.365/kg.
Rata-rata harga telur ayam naik 0,42% menjadi Rp 29.338/kg. Harga ini melampaui harga acuan yang ditetapkan pemerintah.
Di mana, mengacu Peraturan Badan Pangan Nasional No 5/2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras, harga acuan daging dan telur ayam ras adalah:
harga pembelian produsen:
batas atas: Rp24.000 per kg
batas bawah: Rp22.000 per kg
harga penjualan konsumen:
Rp27.000.
Harga beras masih menjadi persoalan besar karena terus merangkak naik. Rata-rata harga beras pada Maret dibanderol Rp 13.292/kg atau naik 1,4% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan harga beras akan melambungkan inflasi mengingat bobot beras dalam perhitungan inflasi terbilang besar yakni 3,33%.
Harga beras sudah merangkak naik sejak September 2022 dan belum juga menurun. Harganya diperkirakan baru akan melandai pada Maret sejalan dengan panen raya.
Inflasi Periode Ramadan (%)
Meningkatnya inflasi pada Maret juga disebabkan oleh kenaikan harga beberapa jenis BBM dan emas.
PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian BBM non subsidi berlaku efektif mulai hari ini, pada 1 Maret 2023. Di antaranya adalah Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98).
Namun, ada juga dua jenis Solar non subsidi yakni Dexlite dan Pertamina DEX yang justru mengalami penurunan harga.
Pertamax (RON 92) naik menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 12.800 per liter. Sedangkan harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami kenaikan menjadi Rp 15.100 per liter dari sebelumnya Rp 14.850 per liter.
Harga emas global juga melonjak tajam setelah krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).
Rata-rata harga emas global ada di posisi US$ 1.912,48 per troy ons, naik 3,2% dibandingkan rata-rata pada Februari.
Pelemahan nilai tukar juga ikut menjungkit inflasi Maret. Rata-rata nilai tukar rupiah pada Maret di angka Rp 15.291/US$, lebih lemah dibandingkan pada Februari yang tercatat Rp 15.129/US$1.