Kasus Elon Musk dan pemerintah Australia masuk babak baru. X, Media sosial milik miliarder itu diberikan penangguhan hukuman dari pengadilan setempat terkait penghapusan rekaman serangan penikaman di Sydney.
Sebelumnya pada April lalu, Hakim Geofrrey Kennett memutuskan media sosial itu harus menyembunyikan semua rekaman serangan teroris. Namun keputusan barunya menyebutkan tidak akan memperpanjang perintah tersebut, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (13/5/2024).
Kennett tak memberikan alasan keputusan terbarunya. Sementara itu, pihak X dan pemerintah Australia akan bertemu di pengadilan pada hari Rabu mendatang waktu setempat.
Keduanya akan bertemu untuk sidang kasus. Pada akhir tahun mendatang, mereka akan kembali ke pengadilan untuk sidang lebih lanjut.
Video serangan penikaman pada April lalu sempat beredar luas di media sosial. Pemerintah setempat meminta semua platform menghapusnya.
Namun X, khususnya sang pemilik Musk menentang permintaan Australia menghapus konten tersebut. X menyembunyikan dari pengguna Australia, video tetap bisa dilihat oleh pengguna global.
Tindakan X membuat pemerintah Australia dan Musk terlibat pertikaian sengit. Musk menilai Australia berusaha mengawasi internet dan menyensor kebebasan pendapat.
Sebaliknya, Perdana Menteri Anthony Albanese menyebut pengusaha itu sebagai orang yang sombong. Karena menganggap berada di atas hukum Australia.
“Dia miliarder Amerika Serikat yang menganggap dirinya berada di atas hukum Australia,” ungkap Albanese.