AS Mau Sumbang US$20 M ke RI, Sri Mulyani ‘Tagih’ ke Yellen

Janet Yellen, U.S. Secretary of Treasury, talks with Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati during a launching of the pandemic fund, ahead of the G20 Summit in Nusa Dua, Bali, Indonesia, November 13, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen di sela-sela acara pertemuan G20 di India.

Salah satu yang dibahas kata Sri Mulyani mengenai kelanjutan mekanisme transisi energi dan tindak Just Energy Transition (JETPI) sebesar US$ 20 miliar yang rencana diberikan untuk Indonesia saat Presidensi G20 Indonesia di Bali tahun lalu.

“Kami membahas mekanisme dukungan Keuangan Internasional untuk membantu negara melakukan transisi energi dan tindak lanjut Just Energy Transition (JETPI) sebesar $20 miliar yang diumumkan untuk Indonesia pada G20 Summit di Bali,” jelas Sri Mulyani seperti dikutip dalam akun pribadi instagramnya, Kamis (2/3/2023).

Seperti diketahui, Indonesia resmi meluncurkan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform di Bali pada Senin (14/11/2022). Ini merupakan sebuah mekanisme pembiayaan yang dapat mempercepat transisi energi, salah satunya melalui pensiun dini PLTU yang berbasis batu bara.

Presiden AS Joe Biden pun saat menghadiri KTT G20 di Bali tahun lalu mengumumkan, AS bersama pihak lain berupaya untuk memobilisasi dana hingga US$ 20 miliar untuk membantu proyek transisi energi di Indonesia.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, selain membahas soal pendanaan transisi energi yang pernah ditawarkan AS, bersama Yellen juga membahas perkembangan ekonomi terkini Indonesia dan AS.

“Yellen menjelaskan, perkembangan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang masih kuat, sementara inflasi sudah mulai menurun,” jelas Sri Mulyani lagi.

Selain itu, Yellen juga menyampaikan kebijakan ekonomi AS, langkah dalam menyikapi perang di Ukraina yang sudah berlangsung satu tahun, termasuk penerapan Price Cap terhadap ekspor minyak Rusia.

Baik Sri Mulyani dan Yellen melihat, perubahan geopolitik yang terjadi sangat cepat di dunia internasional, dan perubahan iklim climate change sangat mempengaruhi kondisi ekonomi global dan pemulihan ekonomi.

“Kami juga membahas bagaimana G20 dapat segera membantu negara-negara Afrika dan negara emerging yang tengah menghadapi krisis utang,” jelas Sri Mulyani.

Pertemuan dengan Yellen juga membicarakan mengenai keberlanjutan potensi pemanfaatan Pandemic Fund sebesar US$ 1,5 miliar yang berhasil dibentuk di masa Presidensi G20 Indonesia,.

Pandemic Fund, kata Sri Mulyani harus terus ditindaklanjuti, mengingat masa pandemi Covid-19 mulai berakhir.

“Saya mengusulkan agar pandemic fund dapat membantu setiap negara untuk mereformasi sistem kesehatannya, selain pelayanan kesehatan pokok seperti mendukung fasilitas kesehatan mendeteksi wabah di masa mendatang,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*